Sabtu, 25 Juni 2016

Alasan perlu untuk membaca buku LASKAR PELANGI

Essai LASKAR PELANGI






Pada novel Laskar pelangi yang di tulis oleh Andrea hirata ini begitu menjadi inspirasi terbesar dalam dunia pendidikan, setiap orang yang menganggap pendidikan itu tidak penting akan sadar setelah mereka membaca hasil karya yang sangat menakjubkan ini, terutama dalam karakter Lintang seorang anak dari masyarakat miskin yang ingin sekali bersekolah , Tujuan pendidikan formal sebenarnya adalah untuk membawa manusia keluar dari kebodohan karena dengan menguasai ilmu pengetahuan secara sistematis, rasional dan bersifat ilmiah dapat mengubah pola pikir masyarakat yang masih bersifat masa lalu seperti percaya dengan mitos , tradisi-tradisi yang dapat menghalangi masuknya teknologi kemajuan zaman , Maka dengan segala pengetahuan yang akan didapati pada pendidikan formal tersebut seseorang manusia yang terdidik diharapkan mampu mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih baik sesuai dengan kemajuan zaman hal ini bertujuan untuk mencapai kehidupan yang maju nanti saat di masa depan, hal inilah yang diharapkan oleh penulis Andrea hirata dalam “Laskar pelangi” lewat tuturan orang tua Lintang
“Ayahnya menanggap  keputusan menyekolahkan Lintang adalah keputusan yang tepat, ia berharap dapat mengeluarkan mereka dari lingkaran kemiskinan yang telah lama mengikat mereka hingga sulit untuk bernafas (Halaman 95 )
Maksud dari kalimat ini tentu sangat jelas tokoh ayah dan ibu Lintang percaya bahwa dengan menyekolahkan anaknya , Lintang dapat membawa nasib keluarganya menjadi lebih baik di masa depan kelak , terlihat sekali semangat Lintang yang ingin pergi ke sekolah dengan menempuh perjalanan sejauh empat puluh kilometer dari rumahnya tentu ini sangat menjadi panutan bagi  kita semua
Tempat Lintang dan kawan-kawannya bersekolahpun direpresentasikan dengan ideal oleh Andrea. Di sekolah yang mirip ‘gudang kopra’ itu, pendidikan yang diajarkan SD Muhammadiyah tidak semata berdasarkan standar kurikulum nasional, tetapi juga pendidikan moral, budi pekerti dan agama.
Simak kutipan berikut yang merupakan komentar tokoh Ikal mengenai Bu Mus:
‘Beliau sendiri yang menyusun silabus pelajaran Budi Pekerti dan mengajarkan kepada kami sejak dini pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak-hak asasi . . . Kami diajarkan menggali nilai luhur di dalam diri sendiri agar berperilaku baik karena kesadaran pribadi. Materi pelajaran Budi Pekerti yang hanya diajarkan di sekolah Muhammadiyah sama sekali tidak seperti kode perilaku formal yang ada dalam konteks legalitas institusional seperti sapta prasetya atau pedoman-pedoman pengamalan lainnya.’(Halaman 30-31)
Dari kutipan di atas kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa memang kualitas seseorang yang berpendidikan tidak hanya diukur dengan nilai ujian dan angka di rapornya. Pendidikan yang baik mestilah menyeimbangkan pelajaran ilmu pasti dengan tuntunan agama, perilaku moral dan budi pekerti. Dan pendidikan model begini tentu akan mencetak manusia-manusia yang tak hanya encer otaknya, tapi juga memiliki mentalitas yang baik di kepribadiannya.
Kutipan terfavorit bagi saya  dalam novel lascar pelangi ini adalah “Hiduplah untuk memberi yang sebanyak-banyaknya , bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya (Pak harfan).

Novel ini begitu memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil ,Novel ini juga tidak berbelit-belit isi nya sangat mudah di pahami karakter setiap tokoh yang sangat inspiratif sekali , dengan novel ini kita akan mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan seolah-olah kita ikut merasakan apa yang di ceritakan di dalam novel ini .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar