Essai
LASKAR PELANGI

Pada novel Laskar
pelangi yang di tulis oleh Andrea hirata ini begitu menjadi inspirasi terbesar
dalam dunia pendidikan, setiap orang yang menganggap pendidikan itu tidak penting
akan sadar setelah mereka membaca hasil karya yang sangat menakjubkan ini,
terutama dalam karakter Lintang seorang anak dari masyarakat miskin yang ingin
sekali bersekolah , Tujuan pendidikan formal sebenarnya adalah untuk membawa
manusia keluar dari kebodohan karena dengan menguasai ilmu pengetahuan secara
sistematis, rasional dan bersifat ilmiah dapat mengubah pola pikir masyarakat
yang masih bersifat masa lalu seperti percaya dengan mitos , tradisi-tradisi
yang dapat menghalangi masuknya teknologi kemajuan zaman , Maka dengan segala
pengetahuan yang akan didapati pada pendidikan formal tersebut seseorang
manusia yang terdidik diharapkan mampu mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih
baik sesuai dengan kemajuan zaman hal ini bertujuan untuk mencapai kehidupan
yang maju nanti saat di masa depan, hal inilah yang diharapkan oleh penulis
Andrea hirata dalam “Laskar pelangi” lewat tuturan orang tua Lintang
“Ayahnya
menanggap keputusan menyekolahkan Lintang
adalah keputusan yang tepat, ia berharap dapat mengeluarkan mereka dari
lingkaran kemiskinan yang telah lama mengikat mereka hingga sulit untuk
bernafas (Halaman 95 )
Maksud dari kalimat ini tentu sangat jelas tokoh
ayah dan ibu Lintang percaya bahwa dengan menyekolahkan anaknya , Lintang dapat
membawa nasib keluarganya menjadi lebih baik di masa depan kelak , terlihat
sekali semangat Lintang yang ingin pergi ke sekolah dengan menempuh perjalanan
sejauh empat puluh kilometer dari rumahnya tentu ini sangat menjadi panutan
bagi kita semua
Tempat Lintang dan kawan-kawannya
bersekolahpun direpresentasikan dengan ideal oleh Andrea. Di sekolah yang mirip
‘gudang kopra’ itu, pendidikan yang diajarkan SD Muhammadiyah tidak semata
berdasarkan standar kurikulum nasional, tetapi juga pendidikan moral, budi
pekerti dan agama.
Simak kutipan berikut yang merupakan
komentar tokoh Ikal mengenai Bu Mus:
‘Beliau sendiri
yang menyusun silabus pelajaran Budi Pekerti dan mengajarkan kepada kami sejak
dini pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak-hak
asasi . . . Kami diajarkan menggali nilai luhur di dalam diri sendiri agar
berperilaku baik karena kesadaran pribadi. Materi pelajaran Budi Pekerti yang
hanya diajarkan di sekolah Muhammadiyah sama sekali tidak seperti kode perilaku
formal yang ada dalam konteks legalitas institusional seperti sapta prasetya atau
pedoman-pedoman pengamalan lainnya.’(Halaman 30-31)
Dari kutipan di atas kita bisa
mengambil kesimpulan, bahwa memang kualitas seseorang yang berpendidikan tidak
hanya diukur dengan nilai ujian dan angka di rapornya. Pendidikan yang baik
mestilah menyeimbangkan pelajaran ilmu pasti dengan tuntunan agama, perilaku
moral dan budi pekerti. Dan pendidikan model begini tentu akan mencetak
manusia-manusia yang tak hanya encer otaknya, tapi juga memiliki mentalitas
yang baik di kepribadiannya.
Kutipan terfavorit bagi
saya dalam novel lascar pelangi ini
adalah “Hiduplah untuk memberi yang sebanyak-banyaknya , bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya
(Pak harfan).
Novel ini begitu
memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin sukses dan berhasil ,Novel ini
juga tidak berbelit-belit isi nya sangat mudah di pahami karakter setiap tokoh
yang sangat inspiratif sekali , dengan novel ini kita akan mengetahui arti
perjuangan hidup dalam kemiskinan seolah-olah kita ikut merasakan apa yang di
ceritakan di dalam novel ini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar