Syair
untuk ayah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SANGGAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Karya
: Nurmala sari
Tulang-tulangmu yang terlihat telah rapuh
Yang dahulu kuat memberikan kami sesuap nasi
Di hening malam....
Terlihat secercah harapan
Untuk menyambut jiwamu datang
Sebercik harapan agar kau kembali pulang
Hanya sepenggal syair yang mampu ku alunkan
Duduk di tepi sudut, tangan ku ayunkan dengan
senarku..
Dan ketika itu mulut bergoyang , ku nyanyikan lagu
kerinduan untuk ayah..
Seketika itu jatuh perlahan air mataku
Tapi apalah daya
Harapan telah sirna
Hidup tinggal sebuah penyesalan tiada makna..
Karena kau telah tiada dalam nyata
Kau pergi membawa sejuta impian yang pernah kita
janjikan
Ketika aku kecil dahulu di tepi pantai
Ditemani ombak deras, dengan pancaran kemerahan
langit senja .
Kini tinggalah sesalku
Karena ayah tercinta telah tiadaaa....
Ingin ku gali papan yang tertancap di tanah itu
tepat kau berbaring
Disitu tersimpan seribu duka dan luka ku
Biarlah nafasku ikut bersama langkahku yang tak
pasti lagi
Syair dan puisi gelap menemani hariku yang lara..
Sajak berteman kerinduan dan air mat
Merambat ke setiap ratapan disekitar kegelapan
Seolah kau pinta jangkrik mengiringi gundahku
Memejamkan sesal dan lelahku
Bernyanyi tentang sebuah cerita dahaga merindu
Seolah kau ada duduk disampingku
Bernanyi bersama dengan secangkir kopi
Melewati dingin malam
Menuju kenangan bersamamu ..
Getar dan alunan gitarku memancar melahirkan sebuah
syair
Bak pujangga berlagu , berbait pantun , berima puisi
nan syahdu..
Ini untukmu, ini buatmu dan ku iringi doa disetiap
baitku
Ayah tercinta..............