Senin, 02 Mei 2016

Gadis kecil dan impian ayah


Nurmala sari
150388201021
TUGAS MATA KULIAH :BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
                                                                             Nurmala  sari
Seorang gadis kecil berjalan tergoboh goboh berlari lari dikejar oleh seorang lelaki yang gagah lelaki itu terlalu memanjakan gadis kecilnya , Gadis kecil itu bernama Zahra, Aku lah gadis manja ayah  aku memiliki 4 kakak beradik kakak pertama ku bernama ayu , kakak kedua ku bernama tia dan kakak ketiga ku bernama ani mereka bertiga begitu kompak tapi tidak dengan aku , aku dianggap sebagai musuh bagi mereka tapi itu bukan masalah bagiku yang terpenting  aku adalah anak bungsu kesayangan ayah,
Saat ini aku duduk di bangku SMP kelas 3 , Aku memiliki seorang ayah yang begitu ku sayangi dialah orang yang rela mengorbankan apapun demi anak bungsu nya ini bahkan saat disuruh memilih antara ayah dan ibu aku memilih bersama ayah begitulah berharga nya arti seorang ayah untuk ku. Malam itu tepat diruang tamu keluarga kami sedang berkumpul ada Ayah ,ibu dan ketiga kakak ku, Kak ani membuka pembicaraan pada malam itu “Ayah ibu Ani mau minta uang yah besok kan Long weekend rencana nya ani dan kakak ingin bertamasya di taman bunga yah, disambung oleh Tia “ Ia yah aku juga mau minta uang “ dengan menghelah nafas ayah menjawab “ Maafkan ayah nak ayah belum punya uang ayah janji bulan depan ayah akan berikan uang itu tapi bulan ini ayah belum bisa memberikan kalian uang “ Ibu langsung memotong pembicaraan itu “Yah apa masalahnya sih kenapa susah sekali memberikan uang buat kakak mereka butuh jalan jalan juga yah ! “Ibu kan tau kita sangat butuh uang untuk biaya rumah sakit Zahra bu apalagi Zahra akan operasi akhir bulan ini “ Ujar ayah,  Ayu menghentakan kaki dilantai dan berkata “ AH!! Ayah selalu saja begitu kalau untuk kesenangan kami ayah pelit tapi untuk anak penyakitan itu ayah lakukan apa saja ayah tidak adil ayah pelit” Mereka bertiga pun meninggalkan ruang tamu itu. Terlihat air mata jatuh di pipi ayah Zahra memeluk ayah sembari mengusap air mata yang jatuh di pipi yang telah tua itu “Sudahlah ayah jangan menangis lagi ini semua salah Zahra yah , Zahra hanya menyusahkan ayah saja maafkan Zahra yah “ Ayah tersenyum ketika melihat gadis kecil kesayangan nya itu berusaha menenangkan hati nya “ Jangan berkata seperti itu nak apapun akan ayah lakukan untuk gadis kesayangan ayah ini percayalah nak Zahra pasti sembuh , sudah sekarang sudah malam besok sekolah ayo pergi masuk kamar sana ! Ayah perlahan melepaskan pelukan itu dan mengusap kepala Zahra “Baiklah yah Zahra tidur dulu selamat malam ayah tersayang”
Sinar sang surya menyengat kulit ku melalui lubang kecil jendela kamar ku aku bergegas bersiap untuk pergi ke sekolah , tiba tiba “ Hey penyakitan nih setrika baju cepetan ! yang rapi awas lo gak rapi!!! “ Tttaapii kak Zahra harus buru buru ke sekolah kak  hari ini kan ujian kak” Tok tok tok Ayah masuk ke kamar Zahra Loh sayang kenapa belum siap siap ayo cepat hari ini ujian kan nak ? Ayah akan mengantarmu ke sekolah , “Benarkah ayah baik Zahra siap siap dulu yah “  Kak ayu mengambil baju itu “ Sini baju ku dasar penyakitan “
Jam sudah menunjukan pukul 07.00 wib aku sudah siap untuk berangkat ke sekolah betapa senangnya hati ku hari ini karena aku akan diantar oleh ayah , ayah yang biasa nya tak dapat mengantar ku karena harus berkerja di pasar setiap paginya .
Sesampai nya di sekolah ayah mencium keningku dan aku pun masuk ke sekolah dengan hati yang sangat gembira , Ayah aku berjanji akan ku bayar keringat ayah dengan sejuta prestasi ku, Seminggu sudah berlalu sampai akhirnya pengumuman juara kelas saat tiba pengambilan hasil belajar hatiku begitu deg degan aku berharap bisa mendapat juara umum lagi , “ Baiklah Juara umum tahun ini di raih oleh Zahra silahkan maju ke depan untuk penyerahan piala “ hatiku begitu bahagia aku tak bisa mengatakan hal apapun di depan ini semua untuk ayah!
Aku berlari tergesa gesa ingin menyampaikan kabar gembira ini kepada ayah, saat sampai di rumah aku dihadang oleh kakak ku di depan pintu dengan sengaja mereka menjatuhkan  piala ku sampai patah terbelah , saat itu aku begitu marah dan aku mendorong mereka semua sampai akhirnya ibu melihat”Hei anak kurang ajar penyakitan berani sekali kau mendorong anak anak kesayangan ku dasar anak pungut! Keadaan begitu tegang sepertinya ibu keceplosan dengan rahasia yang ia jaga bertahun lama nya, “ Apa yang ibu katakana ? benarkah Zahra adalah anak pungut bu? Ibu bohongkan ? Kakak menolak ku dan berkata “ Pantes aja lo penyakitan ternyata lo adalah anak pungut hahaha! Ayah datang mengheningkan suasana “Apa yang kalian katakan kepada Zahra ? “ Apa benar Zahra bukan anak ayah ? “ Tutup mulut mu nak kau adalah anak kesayangan ayah bahkan ayah rela mengorbankan seribu anak kandung demi 1 anak sepertimu , Kak ayu langsung menolak ku “ Lihat tu gara gara lo ayah sama sekali tidak menyayangi kami cepat mati aja bagus lo! Zahra terjatuh dan pingsan ayah saat itu sangat panik dan segera membawa Zahra ke rumah sakit.
Di lorongan kecil rumah sakit itu ayah duduk  termenung menunggu kabar dari dokter tentang Gadis kecilnya  sedangkan ibu dan kakaknya tertawa sembari bermain ponsel ,tiba tiba dokter datang “ Pak anak bapak ingin bertemu bapak dan keluarga silahkan segera masuk ! “Ayah maafkan atas kesalahan Zahra , Zahra hanya bisa menyusahkan Ayah , ini adalah hadiah kecil yang telah rusak untuk ayah “ Zahra menyodorkan sebuah tabungan kecil dan pecahan piala itu, “ Tidak nak apa yang kau katakana ayah tak ingin kau pergi nak! “ Ibu kakak Zahra minta maaf telah menyusahkan kalian semua mungkin dengan kepergian Zahra keluarga kalian akan menjadi bahagia , “ Apa yang lo bilang ra biarpun kita jahat sama lo tapi kita tetap sayang kok sama lo! Seharusnya kita yang minta maaf sama lo, mereka semua berpelukan dan Zahra pun mengembuskan nafas terakhirnya.        






Tidak ada komentar:

Posting Komentar