Nurmala sari
150388201021
TUGAS MATA KULIAH :BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
150388201021
TUGAS MATA KULIAH :BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Nurmala sari
Seorang gadis kecil
berjalan tergoboh goboh berlari lari dikejar oleh seorang lelaki yang gagah lelaki
itu terlalu memanjakan gadis kecilnya , Gadis kecil itu bernama Zahra, Aku lah
gadis manja ayah aku memiliki 4 kakak
beradik kakak pertama ku bernama ayu , kakak kedua ku bernama tia dan kakak
ketiga ku bernama ani mereka bertiga begitu kompak tapi tidak dengan aku , aku
dianggap sebagai musuh bagi mereka tapi itu bukan masalah bagiku yang
terpenting aku adalah anak bungsu
kesayangan ayah,
Saat ini aku duduk di
bangku SMP kelas 3 , Aku memiliki seorang ayah yang begitu ku sayangi dialah
orang yang rela mengorbankan apapun demi anak bungsu nya ini bahkan saat
disuruh memilih antara ayah dan ibu aku memilih bersama ayah begitulah berharga
nya arti seorang ayah untuk ku. Malam itu tepat diruang tamu keluarga kami
sedang berkumpul ada Ayah ,ibu dan ketiga kakak ku, Kak ani membuka pembicaraan
pada malam itu “Ayah ibu Ani mau minta uang yah besok kan Long weekend rencana
nya ani dan kakak ingin bertamasya di taman bunga yah, disambung oleh Tia “ Ia
yah aku juga mau minta uang “ dengan menghelah nafas ayah menjawab “ Maafkan
ayah nak ayah belum punya uang ayah janji bulan depan ayah akan berikan uang
itu tapi bulan ini ayah belum bisa memberikan kalian uang “ Ibu langsung
memotong pembicaraan itu “Yah apa masalahnya sih kenapa susah sekali memberikan
uang buat kakak mereka butuh jalan jalan juga yah ! “Ibu kan tau kita sangat
butuh uang untuk biaya rumah sakit Zahra bu apalagi Zahra akan operasi akhir
bulan ini “ Ujar ayah, Ayu menghentakan
kaki dilantai dan berkata “ AH!! Ayah selalu saja begitu kalau untuk kesenangan
kami ayah pelit tapi untuk anak penyakitan itu ayah lakukan apa saja ayah tidak
adil ayah pelit” Mereka bertiga pun meninggalkan ruang tamu itu. Terlihat air
mata jatuh di pipi ayah Zahra memeluk ayah sembari mengusap air mata yang jatuh
di pipi yang telah tua itu “Sudahlah ayah jangan menangis lagi ini semua salah
Zahra yah , Zahra hanya menyusahkan ayah saja maafkan Zahra yah “ Ayah
tersenyum ketika melihat gadis kecil kesayangan nya itu berusaha menenangkan
hati nya “ Jangan berkata seperti itu nak apapun akan ayah lakukan untuk gadis
kesayangan ayah ini percayalah nak Zahra pasti sembuh , sudah sekarang sudah
malam besok sekolah ayo pergi masuk kamar sana ! Ayah perlahan melepaskan
pelukan itu dan mengusap kepala Zahra “Baiklah yah Zahra tidur dulu selamat
malam ayah tersayang”
Sinar sang surya
menyengat kulit ku melalui lubang kecil jendela kamar ku aku bergegas bersiap
untuk pergi ke sekolah , tiba tiba “ Hey penyakitan nih setrika baju cepetan !
yang rapi awas lo gak rapi!!! “ Tttaapii kak Zahra harus buru buru ke sekolah
kak hari ini kan ujian kak” Tok tok tok
Ayah masuk ke kamar Zahra Loh sayang kenapa belum siap siap ayo cepat hari ini
ujian kan nak ? Ayah akan mengantarmu ke sekolah , “Benarkah ayah baik Zahra
siap siap dulu yah “ Kak ayu mengambil
baju itu “ Sini baju ku dasar penyakitan “
Jam sudah menunjukan pukul 07.00 wib aku sudah siap untuk berangkat ke sekolah betapa senangnya hati ku hari ini karena aku akan diantar oleh ayah , ayah yang biasa nya tak dapat mengantar ku karena harus berkerja di pasar setiap paginya .
Jam sudah menunjukan pukul 07.00 wib aku sudah siap untuk berangkat ke sekolah betapa senangnya hati ku hari ini karena aku akan diantar oleh ayah , ayah yang biasa nya tak dapat mengantar ku karena harus berkerja di pasar setiap paginya .
Sesampai nya di sekolah
ayah mencium keningku dan aku pun masuk ke sekolah dengan hati yang sangat
gembira , Ayah aku berjanji akan ku bayar keringat ayah dengan sejuta prestasi
ku, Seminggu sudah berlalu sampai akhirnya pengumuman juara kelas saat tiba
pengambilan hasil belajar hatiku begitu deg degan aku berharap bisa mendapat
juara umum lagi , “ Baiklah Juara umum tahun ini di raih oleh Zahra silahkan
maju ke depan untuk penyerahan piala “ hatiku begitu bahagia aku tak bisa
mengatakan hal apapun di depan ini semua untuk ayah!
Aku berlari tergesa
gesa ingin menyampaikan kabar gembira ini kepada ayah, saat sampai di rumah aku
dihadang oleh kakak ku di depan pintu dengan sengaja mereka menjatuhkan piala ku sampai patah terbelah , saat itu aku
begitu marah dan aku mendorong mereka semua sampai akhirnya ibu melihat”Hei anak
kurang ajar penyakitan berani sekali kau mendorong anak anak kesayangan ku
dasar anak pungut! Keadaan begitu tegang sepertinya ibu keceplosan dengan
rahasia yang ia jaga bertahun lama nya, “ Apa yang ibu katakana ? benarkah
Zahra adalah anak pungut bu? Ibu bohongkan ? Kakak menolak ku dan berkata “
Pantes aja lo penyakitan ternyata lo adalah anak pungut hahaha! Ayah datang
mengheningkan suasana “Apa yang kalian katakan kepada Zahra ? “ Apa benar Zahra
bukan anak ayah ? “ Tutup mulut mu nak kau adalah anak kesayangan ayah bahkan
ayah rela mengorbankan seribu anak kandung demi 1 anak sepertimu , Kak ayu
langsung menolak ku “ Lihat tu gara gara lo ayah sama sekali tidak menyayangi
kami cepat mati aja bagus lo! Zahra terjatuh dan pingsan ayah saat itu sangat panik
dan segera membawa Zahra ke rumah sakit.
Di lorongan kecil rumah
sakit itu ayah duduk termenung menunggu
kabar dari dokter tentang Gadis kecilnya
sedangkan ibu dan kakaknya tertawa sembari bermain ponsel ,tiba tiba dokter
datang “ Pak anak bapak ingin bertemu bapak dan keluarga silahkan segera masuk
! “Ayah maafkan atas kesalahan Zahra , Zahra hanya bisa menyusahkan Ayah , ini
adalah hadiah kecil yang telah rusak untuk ayah “ Zahra menyodorkan sebuah
tabungan kecil dan pecahan piala itu, “ Tidak nak apa yang kau katakana ayah
tak ingin kau pergi nak! “ Ibu kakak Zahra minta maaf telah menyusahkan kalian
semua mungkin dengan kepergian Zahra keluarga kalian akan menjadi bahagia , “
Apa yang lo bilang ra biarpun kita jahat sama lo tapi kita tetap sayang kok
sama lo! Seharusnya kita yang minta maaf sama lo, mereka semua berpelukan dan
Zahra pun mengembuskan nafas terakhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar